ANNYEONGHASEYO…
Waaahhh… kok tetiba pake bahasa korea, hhee. Yuupp, biar nyambung sama tulisan kali ini yang berbau Negeri Ginseng.
Selamat datang kembali para pembaca, kali ini aku mau review buku salah satu peserta COC (Class of Champion) by Ruang Guru, Xaviera Putri. Sebenarnya buku ini udah keluar di tahun 2023, tapi aku baru tahu sewaktu COC booming, iyaa 2024. Beli karena fomo sih, ini orang keren amat yak, kayaknya perlu kenalan, siapa tahu ketularan cerdasnya, aamiin.
Bukunya tidak terlalu tebal, 164 halaman tapi isinya bikin melongo. Penasaran? Yuk kita kulik.
Kimchi Confessions {Bukan K-Drama, Realitas Sekolah di Korea}
Buku ini bercerita tentang perjalanan Xaviera mendapatkan beasiswa penuh untuk menempuh pendidikan SMA di Korea Selatan.
Mendengar Korea Selatan aku sih mikirnya klo ga drama korea ya para idol, selain itu ga mau tahu, hhaa. Tapi seiring berjalannya waktu ngikutin berita korea jadi mikir juga sih, kalau ternyata kehidupan real life mereka itu berbeda jauh sama drama yang sering kita tonton. Bahkan banyak hal yang bikin kita merinding. Seperti kerasnya perjuangan untuk bertahan hidup, persaingan ketat, hingga mayoritas penduduk yang tidak memiliki agama.
Nah, Xaviera ini adalah minoritas siswa internasional yang selain harus belajar keras untuk mempertahankan beasiswanya juga harus memegang teguh keyakinannya. Beratnya dobel-dobel, empat jempol untuk kamu, keren, salut, bangga banget.
Moment saat Menerima Beasiswa
Beasiswa yang Xaviera terima ini adalah yang kedua, dia gagal yang pertama, pantang menyerah mencoba dan akhirnya mendapatkannya.
Perjalanan untuk mendapatkan beasiswa jelas ga mudah, apalagi bersamaan dengan persiapan ujian akhir SMP nya. Tidak bisa memilih satu, sebab kalau gagal mendapatkan beasiswa dia juga harus melanjutkan sekolah di Indonesia, dan tentu saja ada SMA yang menjadi incarannya.
Salut sama kegigihannya, ga kalah salut sama keluarganya. Xaviera memang berjuang keras, namun dukungan penuh keluarga menjadi penguat.
Aku yakin, banyak anak yang menangis membaca bab ini, mereka iri akan kehadiran ayah, ibu, dan saudara dalam kehidupannya.
Saat menerima pengumuman beasiswa, Xaviera sudah menjalani kehidupan SMA nya. Jika tahun ajaran di Indonesia dimulai bulan Juli, maka di Korea dimulai bulan Februari.
Waaah… akhirnya GONG juga ya. Selamat Xaviera, kerja kerasmu berbuah manis.
Kebahagiaan ini harus dibayar dengan kerja yang lebih keras lagi. Ada banyak hal yang harus dihadapi ketika Xaviera sudah menjadi siswa dan belajar di Negeri asal Kimchi.
Kehidupan Baru di Korea
Usianya baru 15 tahun, tapi Xaviera telah memilih jalan hidupnya jauh dari keluarga. Menempuh pendidikan di sekolah impian dengan jalan terjal dan berliku, mampukah ia bertahan?
Beda negara, beda budaya, banyak sekali perbedaan antara Indonesia dan Korea. Terlebih SMA yang dipilihnya termasuk dalam kategori Science-gifted High School dan menjadi satu-satunya SMA di Korea yang diawasi oleh Kementerian Pendidikan dan Kementerian Sains dan Teknologi.
Beradaptasi di tanah rantau memang butuh waktu, ada banyak kendala yang harus diatasi. Selain bahasa, makanan halal, waktu belajar, peraturan asrama, ada juga tentang keyakinan. Karena mayoritas penduduk Korea tidak beragama maka sangat sulit menjelaskan apa itu AGAMA.
Hebatnya, Xaviera menjadikan kendala ini sebagai jalan untuk memperkenalkan Islam kepada guru dan teman-temannya lewat kompetisi Korean Speech Contest 2018 di depan satu sekolah.
Jepretan Kerja Keras
Serunya baca buku ini tuh setiap akhir bab nya, selalu ada foto yang disematkan. Iyaa, walaupun tidak bisa mewakili kenyataan tapi bisa membantu kita berimajinasi.
Yuk kita liarkan imajinasi sejenak.
Seruuu kan…. gimana nih? Berat ternyata ya. Penerima beasiswa memiliki tanggung jawab besar di pundaknya, itulah kenapa beasiswa hanya diberikan kepada mereka yang lolos dari setiap tahapan.
Akhir Cerita
Jadi maksud dari judul buku ini tuh apa sih? Intinya Xaviera sering curhat ke Kimchi, iyaa asinan sayur khas Korea yang berwarna merah orange pekat itu.
Curhat apa?
Buanyaaaak…. Penasaran? Silahkan baca bukunya. Rasakan pengalaman luar biasa dalam mengikuti perjalanan Xaviera si penerima beasiswa penuh ini. Kalian ga akan percaya bahwa Xaviera yang baru saja lulus dari universitas KAIST, telah melewati perjalan panjang dengan segala perjuangan yang tak mudah.
Loh… loh… kan baru masuk SMA kok udah lulus kuliah aja? Kaaaaan…. Kataku juga baca aja bukunya, biar ga nanya-nanya mulu, hhee. Selamat membaca, nanti mampir lagi ya kita lanjut ngomongin orang jenius ini.
jaman sekarang memang harus pinter2 ngangkat tema yang menarik minat baca ya mba, soalnya sepertinya sudah jarang yang meminati buku bacaan terutama novel, rata2 lebih suka dengan drama pendek di medsos
BalasHapusOh ini buku tentang pengalaman menjadi penerima beasiswa di Korea gitu ya? Bukan fiksi ternyata ya.. Terima kasih sharing review nya, jd mengenal buku yg sepertinya asyik utk dibaca ini..
BalasHapusSempat kaget juga saya ketika tau tau penulisnya adalah salah satu peserta COC RuangGuru. Keren! Udah lama buku ini masuk keranjang. Tapi, belum juga saya checkout. Jadi makin penasaran setelah baca ulasan ini.
BalasHapusWah, kalau baca kisah biografi Xaviera ini jadi termotivasi terutama buat anak-anak untuk mengambil keputusan besar dengan sekolah di luar negeri. Masya Allah barakallah kak udah buat reviewnya, berasa ngeliat kesungguhan Xaviera bertahan di Negeri gingseng itu. Dan baru tahu kalau aslinya tak seindah drama korea, ya.
BalasHapusXaviera hebat ih usia 15 tahun berani berkelananya ga level kota tapi level internasional Aku seumuran gitu jauh banget lah. Btw jadi inget cerita seorang profesor antropologi dari Korea. Gini katanya: "Kalian jangan pernah mengirs kehidupab di negara saya itu indah kayak drakor-drakor ya.
BalasHapusEh ini tampilan bukunya lucu. Covernya juga kereeen. Jadi pengen baca juga
Kadang mikir juga kehidupan di sana jauh lebih sesuatu ketimbang dramanya, dan dramanya itu ya terinspirasi dari kisah nyata yang terjadi. Dari kisah Xaviera bisa jadi renungan untuk yang ingin menempuh pendidikan di luar negeri
BalasHapusKadang bingung ya, kenapa kehidupan di korea itu semangat sekali untuk memperjuangkan sesuatu. beda dg karakter anak muda negara kita. sebagian kelihatan santai dan tidak memiliki target dan tujuan hidup yg harus diperjuangkan. salut bgt deh sama mereka yang berjuang dengan totalitas.
BalasHapusIya karena mereka ga punya sumber daya alam kayak indonesia, diapit sama negara2 musuh. Jadi harus selalu siaga penuh dan bekerja keras. Usaha hari ini itu berpengaruh banget buat masa depan mereka. Sekali gagal, akan susah untuk bersaing. Ngeri2 gimana emang faktanya ya.
HapusIsinya tulisan kak, foto yang aku lampirkan itu ada di setiap akhir bab. Kayak ngasih kita gambaran dari tulisan dan perjuangan xaviera di bab tersebut.
HapusLihat cover bukunya aja sudah sangat menarik bikin kepo pengen ngebaca. Ternyata isinya kayak komik ya layoutnya aku suka banget niiih
BalasHapusWah terima kasih info bukunya mbak. Sebagai ortu yang mendorong anak #kaburajadulu, aku mau memperkenalkan buku kyk gini ke anakku.
BalasHapusBiar paham gimana realitas sekolah di negara yang berbeda budaya apalagi minoritas muslim.
Nanti aku cari ah bukunya,
Wah terima kasih info bukunya mbak. Sebagai ortu yang mendorong anak #kaburajadulu, aku mau memperkenalkan buku kyk gini ke anakku.
BalasHapusBiar paham gimana realitas sekolah di negara yang berbeda budaya apalagi minoritas muslim.
Nanti aku cari ah bukunya,
Di akhir tulisan ini buat saya penasaran dengan pengalaman Xaviera yang luar biasa dalam mengikuti perjalanan sebagai penerima beasiswa penuh. Lebih penasaran lagi ketika tahu dia udah lulus kuliah. Kok bisa?
BalasHapusDilihat sekilas kayak buku harian dia gitu nggak sih mba? Penasaran nih sama bukunya.
BalasHapusIya sih, agak mirip buku harian. Intinya ada curhatan juga, perjuangan buat dapetin beasiswa, perjuangan adaptasi di korea, sama kerja keras Xaviera biar ga di DO, oh ya sama ngenalin hijab ke teman2 dan guru di sekolahnya.
HapusSuka banget tiap kali baca kisah2 orang yang punya tekad kuat dan berhasil seperti ini. Salut untuk Xaviera yang pantang menyerah dalam meraih cita2.
BalasHapus