Kata Orang Mshape Berbahaya, Bagaimana Cara Mengedukasinya?

Posting Komentar

Ini adalah pengalaman aku mengaplikasikan ilmu menggendong Mshape dan dipojokkan oleh seluruh tetangga sekitar. Sebagai ibu baru aku selalu belajar agar anak mendapatkan hal terbaik, tidak hanya nyaman tapi juga aman. 

Waktu itu anak pertamaku baru berusia 2 bulan, aku menggendongnya menggunakan jarik dan posisi Mshape. Aku melakukannya saat mengajak berbelanja, jalan-jalan atau saat sekadar ingin menenangkannya. Tak butuh waktu lama, seluruh tetangga kontrakan heboh.

"Jangan digendong gitu, kasian masih kecil."

"Eh, belum boleh itu posisi kakinya begitu, nanti jalannya ngangkang."

Dan banyak lagi narasi yang serupa, bahkan tukang sayur langganan sampai melaporkannya kepada ibu mertua. Ya, respons beliau sama dengan yang lain, hhee.

Syok banget guys, ternyata hal baik namun belum diketahui banyak orang itu tetap saja tidak akan mendapatkan dukungan, terlebih mereka beranggapan bahwa ibu baru harus belajar dari para sesepuh tanpa membantah.

Aku kudu gimana dong? Kan ga mungkin terus setuju gitu aja dan justru membahayakan anakku to?

Bersikap Asertif dalam Mengedukasi Mshape

Asertif adalah sikap atau perilaku yang menunjukkan kemampuan untuk menyampaikan pendapat, perasaan, dan pikiran dengan tegas, lugas, dan jujur, tanpa menyerang atau merugikan orang lain. 

Jujur aja sih, bingung banget gimana cara jelasin penting dan bermanfaatnya menggendong Mshape ini, sebab para nenek sudah tidak lagi memperbarui informasi mengenai cara mengasuh anak lagi, ya memang sudah bukan masanya lagi. Inilah cara aku menghadapinya :

1. Teruntuk Mertua

Sebagai orang baru yang masuk dalam keluarga, pendapatku tentu dianggap sepele karena itu aku meminta bantuan suami untuk menyampaikan hal ini saat nanti mertua mulai membahas. 

Benar saja ketika waktu itu tiba, aku diam tanpa ekspresi dan suami yang dengan gayanya menjawab kekhawatiran mertua, "Tenang aja mah, da Ciani ge belajar, baca buku, tanya dokter, ga asal kalau buat anak."

Muehehehe, mertua terdiam dan meski ke depan mertua sering menasehatiku ketika kepergok menggendong Mshape, aku cuma menjawab, "Aman kok Mah."

2. Senyum Kepada Orang Lain

Masalah utama tentang mertua beres, jadi saat orang lain menegur ya andalanku cuma tersenyum. Jika mendebat maka aku akan dianggap tidak sopan, kecuali kalai lagi good mood aku akan mengatakan jurus andalan, "Ini justru disuruh dokter." 

Biasanya para orang tua lebih percaya kata ahli dibandingkan dengan orang yang lebih muda. Ya, walaupun mereka masih melanjutkan kalimat ketidaksetujuan tak masalah, senyumin aja.

3. Edukasi Ringan untuk Teman Sebaya

Meski internet memudahkan kita mengakses banyak hal, namun sayang tak semua menggunakan untuk menambah ilmu pengetahuan. Tak jarang sesama ibu muda pun patuh dan taat terhadap orangtua dalam hal pengasuhan anaknya.

Bukan berarti salah, ada banyak hal yang bisa kita pelajari dari orangtua kita bahkan dulu mungkin sewaktu kita kecil pun digendong tidak Mshape namun nyatanya tumbuh tanpa masalah tulang.

Seiring perkembangan zaman, maka ilmu pengetahuanpun berkembang. Semakin banyak penelitian yang membantu kita, nah tinggal kitanya aja nih mau ikut maju atau diam ditempat.

Berbagi ilmu dengan share sosmed, story wa atau menulis di web menjadi satu langkah kecilku untuk mengedukasi para ibu. Setidaknya mereka sedikit yakin karena ternyata yang aku lakukan memang berdasarkan para ahli bukan asal sesuka hati.

Semua jalan  ini emang ga mudah, butuh mental baja dan muka tembok, hhaa. Pokoknya harus semangat berbagi dan semangat memberi arti.

4. Cara Terampuh untuk semua

Nah, kalau menurut pengalaman aku nih, cara terampuh memberantas penolakan Mshape adalah dengan menggunakan gendongan Soft Structure Carrier (SSC) atau kain gendongan khusus m-shape.

Padahal posisi bayinya sama tapi semenjak pakaj gendongan SSC udah ga ada yang komen lagi. 

Nah.. jadi seberapa penting sih menggendong Mshape itu?

Apa itu menggendong Mshape?

Menggendong Mshape adalah salah satu hal yang disarankan oleh Dokter Spesialis Orthopedi dan Traumalogi sebab posisi ini dianggap aman karena membuat panggul si kecil tetap berada di dalam rongganya.

 M-Shape merupakan teknik menggendong si kecil yang paling dianjurkan, di mana letak lutut lebih tinggi dari bokong. Menurut School Of Baby Wearing, posisi M Shape bisa diterapkan pada si kecil dari newborn sampai 12+. Posisi ini termasuk aman dan bahkan telah ditetapkan sebagai standar internasional karena memiliki banyak manfaat. Bahkan posisi ini juga tidak akan membuat kaki si kecil terus mengangkang sampai dewasa.

Ringkasnya M-shape adalah posisi menggendong bayi yang mirip dengan posisi bayi saat berada di dalam rahim. Posisi ini dilakukan dengan cara: Bayi tegak, Pantat bayi lebih rendah dari lutut, Kaki bayi terentang dan terangkat ringan, Punggung bayi berbentuk C.

Disalin dari https://siakad.stikessehati.ac.id/berita/detail/mengulik-manfaat-posisi-gendong-mshapes-pada-bayi , inilah manfaat menggendong Mshape :

1. Dengan posisi M-Shape tulang belakang akan tumbuh secara optimal dan terjaga.

2. Posisi M-Shape tidak membuat berat kaki menarik sendi pinggul ke bawah. Posisi ini memungkinkan cakram tulang belakang yang berfungsi sebagai peredam, melindungi tulang belakang, otak, dan struktur tulang lain dengan sempurna.

3. Para ahli medis dan para mentor babywearings (gendong bayi) profesional lebih menyarankan para penggendong, baik Mama ataupun Papa untuk menggendong si kecil dengan posisi tegak, dengan kaki berbentuk M (mengangkang) karena minim risiko si kecil terkena Hip Dysplasia serta tidak terlalu berisiko mencederai leher dan punggung penggendong.

4. Dengan menggendong tegak, atau seperti bentuk bayi koala atau kanguru, tangan Mama akan terbebas dari kram dan pegal, karena tangan Mama bisa bebas sambil melakukan apa saja.

5. Membantu meningkatkan ikatan antara Mampaps dan si kecil karena banyak kontak skin to skin.

Berdasarkan pernyataan dari salah satu konsultan dari Trainee School of Babywearing UK, terdapat lima aturan ketika menggendong bayi yang sering disingkat TICKS, yaitu:

T : tight atau ketat, maksudnya kain gendongan harus dipasang dengan erat, sehingga si kecil merasa seperti dipeluk.

I : in view at all times. Pastikan si kecil selalu terlihat, tidak tenggelam dalam gendongan.

C : Close enough to kiss. Pastikan si kecil sejauh jarak kecupan saat digendong.

K : Keep chin off the chest. Pastikan dagu si kecil tidak menempel ke dadanya agar saluran pernafasan tidak terganggu

S : Supported back, yakni menggunakan gendongan yang dapat menyangga punggung si kecil sampai leher dengan sempurna.

Gimana nih? Kalau baca tulisan di atas kalian setuju ga kalau menggendong Mshape memang harus dinormalisasi?


Ciani Limaran
Haloo... selamat bertualang bersama memo-memo yang tersaji dari sudut pandang seorang muslimah.
Terbaru Lebih lama

Related Posts

Posting Komentar