Pesta Demokrasi Indonesia telah digelar, seluruh warga negara gegap gempita menyambut calon pemimpin bangsa, semarak kampanye dari ketiga kubu mewarnai segala penjuru, tak hanya jalan protokol bahkan gang sempit penuh dengan baliho bergambar tokoh yang diunggulkan.
Tak hanya di dunia nyata, kemeriahan ini juga turut dirayakan di dunia maya. Segala bentuk media online dan sosial media gerak cepat memberikan informasi terbaru mengenai tokoh-tokoh yang kelak akan menjadi presiden dan wakil presiden Indonesia.
Sayangnya… tak semua apa yang ditampilkan di dunia maya sesuai dengan kenyataan. Banyak hal yang sengaja dibentuk agar menggiring opini sesuai dengan kemauan penyebar berita. Lebih disayangkan lagi banyak pengguna yang mudah terseret arus, terombang-ambing dengan berita simpang siur yang kebenarannya masih dipertanyakan.
Akhirnya… justru tak ada rasa percaya kepada semua calon kandidat yang diusung. Ujaran kebencian sama rata disajikan. Setelah goyah kesana-kemari, lelah dan menyerah memilih dengan menghitung kancing baju.
Siapa pun yang menjadi presiden toh nantinya akan sama saja, tak ada dampak berarti bagi kami… rakyat kecil yang terpinggirkan.
BERHENTIIIII…
Kawaaan… bukan begitu cara kerja demokrasi. Satu suara yang kita punya sangat berarti, maka gunakanlah dengan hati mantap dengan pilihan yang menurut nurani paling tepat.
Naaah… untuk memilih kandidat yang tepat, cara dari aku adalah menyimak Debat Capres dan Cawapres.
Lebih Jauh Tentang Debat Capres dan Cawapres
KPU memfasilitasi Debat Capres dan Cawapres bertujuan untuk :
- Menyebarluaskan profil, visi dan misi, dan program para pasangan capres dan cawapres kepada pemilih dan kepada masyarakat.
- Memberikan informasi secara menyeluruh kepada pemilih sebagai salah satu pertimbangan dalam menentukan pilihannya.
- Menggali dan mengelaborasi lebih dalam dan luas atas setiap tema yang diangkat dalam kampanye pemilu debat paslon.
Posting Komentar
Posting Komentar