Beberapa waktu yang lalu, beranda Instagram saya penuh dengan curhatan kawan yang tertipu. Mereka tanpa sadar mengikuti perintah oknum untuk me-klik sebuah tautan dan byaaarrrr.... Uang di rekening pun terbang melayang.
Huhuuuu... Sedih sekali, padahal saya yakin uang itu dicari dengan susah payah, dikumpulkan untuk tujuan yang sudah direncanakan tapi tiba-tiba harus berpindah tangan dengan "terpaksa". Ga ikhlas tentu saja makannya doi buat postingan biar ga ada teman yang mengalami hal serupa.
Saya sendiri pernah juga mendapatkan pesan yang mencurigakan, Alhamdulillah sadar karena tidak punya akun di bank yang disebutkan, hhee.
Kejahatan Siber memang meresahkan, bahkan korbannya kebanyakan justru orang-orang yang paham internet, lalu kenapa mereka mudah terbujuk rayu pesan manis sang penjahat?
Apa itu Kejahatan Siber
Kasus di atas termasuk salah satu kejahatan Siber, satu dari berbagai macam akses ilegal terhadap suatu transmisi data. Ini merupakan kejahatan di dunia Maya dan yang menjadi sasaran adalah komputer yang terhubung ke jaringan internet.
Sosial media menjadi salah satu celah bagi penjahat Siber mencuri data-data pribadi calon korban. Nah, penting banget nih untuk menjaga informasi pribadi sebagai tameng awal agar kita terhindar.
Tapi gimana dong, sekarang apa-apa memang pasti nyantumin data pribadi buat bisnis kan?
Bisa kok kamu bedakan email dan no hp pribadi dan bisnis, cantumkan saja alamat toko jangan rumah pribadi. Dan yaa, kamu ga perlu nulis nama ibu kandung kan?
Hal-hal sederhana di atas mungkin bisa meminimalkan ya, sebab penjahat Siber punya banyak cara dalam menjalankan misinya.
Setelah mendapatkan data pribadi, penjahat Siber akan mulai bergerilya mencari informasi tambahan salah satunya dengan menelusuri apakah calon korban pernah berkomentar di salah satu sosial media akun bank. Masalah nasabah ini menjadi celah untuk memulai aksinya.
Penjahat Siber akan mulai beraksi dengan menghubungi korban, bisa lewat SMS atau telpon dengan mengaku sebagai perwakilan salah satu bank dan beritikad baik untuk membantu menyelesaikan masalah nasabah.
Mengantongi informasi pribadi calon korban, penjahat Siber akan dengan suara lembut dan meyakinkan mulai menggiring korbannya menuju tautan yang harus di klik sebagai langkah akhir penyelesaian masalah. Sayangnya masalah bukan selesai namun justru baru dimulai.
Tips Menghindari Tipuan Penjahat Siber
Penjahat Siber biasanya memanfaatkan keluhan nasabah sebagai modal awal, korban yang merasa dibantu tidak menaruh curiga sedikitpun, inginnya masalah cepat selesai tapi lupa bahwa inilah celah yang seharusnya bisa ditutup rapat.
Sebagai bentuk kepedulian terhadap nasabah setia, BRI memberikan beberapa tips agar kita tidak mudah tertipu oleh penjahat Siber, diantaranya :
1. Jangan pernah memberikan data untuk transaksi kepada siapapun. Data transaksi tersebut berupa PIN, Username, Password, Kode OTP, Nomor CVV/CVC, Nomor dan Expired Date Kartu ATM.
2. Hiraukan SMS, email dan telepon yang mengatasnamakan Bank jika diminta untuk memasukkan data pribadi melalui tautan yang diberikan dari pihak yang tidak dikenal.
3. Berhati-hatilah dan hiraukan jika mendapatkan Kode OTP padahal kita tidak sedang melakukan transaksi apapun.
4. Jangan pernah memosting tanggal lahir, nama gadis ibu kandung, Nomer NIK, Foto KTP, dan informasi pribadi lainnya di sosial media.
5. BRI tidak pernah melakukan pengkinian data nasabah melalui SMS maupun email, satu-satunya media informasi promo akan disampaikan melalui BRI-Info.
6. Bila mendapatkan aktivitas ataupun tautan yang mencurigakan dengan mengatasnamakan BRI, harap segera lapor ke contact center BRI 14017/1500017 atau callbri@bri.co.id
BRI terus berupaya hadir sebagai penyuluh digital demi memberikan rasa aman dan nyaman untuk para nasabahnya.
Semisal sudah melakukan proteksi maksimal eh ternyata dapet juga nih SMS atau email yang meyakinkan, mau ga percaya tapi kok ragu. Eitsss.... Tenang, jangan panik. Panik menjadi salah satu awal korban mengikuti perintah penjahat Siber. Ambil nafas dan tenang, setelah itu baru dibaca pelan-pelan kembali pesan yang diterima.
Biasanya jika mendapatkan pesan mencurigakan namun kita ingin sekali mencari tahu kebenarannya, bisa banget loh menghubungi akun-akun sosial media Bank yang bersangkutan. Di sana juga menjadi salah satu tempat Bank tersebut memberikan informasi valid mengenai promo atau kegiatan yang sedang berlangsung.
Gimana nih kawan? Udah punya bekal dong untuk berjaga-jaga terhadap kejahatan Siber di dunia Maya. Semoga kita menjadi nasabah bijak yang tidak mudah panik, menutup rapat celah untuk si penjahat Siber.
Salam berbagi untuk keamanan sesama.
Posting Komentar
Posting Komentar