Alergi sabun cuci memang jarang didengar namun ini benar adanya terlebih pada sebagian orang yang memiliki kulit sensitif. Terkadang alergi juga bisa terjadi ketika tubuh tidak dalam kondisi sehat. Sebelum membahas tentang alergi sabun cuci, mari kita cari tahu dulu definisi alergi.
Apa Itu Alergi?
Alergi adalah suatu reaksi dari sistem kekebalan tubuh manusia terhadap suatu benda, jadi tidak berlaku pada semua orang, hanya sebagian saja. Gejala alergi dapat berupa pilek, gatal-gatal dan sesak napas. Alergi dapat dibedakan menjadi tiga kategori, yaitu :
1. Alergi Tertelan ini biasanya dari makanan, contohnya seafood, dll.
2. Alergi Kontak, ketika kulit melakukan hubungan langsung dengan benda asing, misal pewarna rambut, kosmetik, detergen, dll.
3. Alergi Hirup saat seseorang bernapas dan menghirup debu di tempat yang kotor.
Alergi sabun cuci sendiri masuk ke dalam kategori alergi kontak dengan gejala berupa kulit menjadi gatal dan kemerahan terkadang disertai dengan rasa panas. Bagi sebagian orang aktifitas mencuci baju sudah menjadi keseharian sehingga terkadang tidak sadar dengan gejala ringan yang timbul, padahal jika dibiarkan mungkin akan bertambah parah dan bisa menghambat aktifitas sehari-hari. Bagaimana kita bisa mengetahui jika ternyata mengalami alergi? Berikut gejala yang biasa timbul.
Gejala Alergi Sabun Cuci
1. Kulit terasa gatal saat terkena detergen
Setiap orang memiliki gejala yang berbeda-beda, ada yang langsung merasakan gatal saat terkena detergen, atau beberapa saat kemudian bahkan di lain hari. Tentu kita harus waspada ketika kulit kita terasa gatal dan mengingat benar apa penyebabnya agar segera bisa diatasi. Gejala ini tergolong ringan yang bisa menghilang dengan sendirinya.
2. Kering dan Bersisik
Selain gatal, kulit yang melakukan kontak langsung dengan detergen bisa kehilangan kelembaban alami karena terpapar oleh zat kimia sehingga menyebabkan kering dan bersisik.
3. Ruam dan Kemerahan
Gejala yang lebih serius adalah rasa terbakar pada kulit yang ditandai dengan ruam dan kemerahan, Anda harus waspada jika sudah mendapati gejala seperti ini.
4. Masalah Pernapasan
Meski jarang namun kasus masalah pernapasan akibar alergi detergen tetap ada. Hal ini disebabkan karena uap detergen yang masuk ke paru-paru melalui hidung sehingga menimbulkan sesak napas, hidung tersumbat dan pilek.
Dari keempat gejala di atas apakah Anda pernah mengalaminya? Jika saat ini Anda sedang mengalami, maka cobalah beberap tips di bawah ini.
Cara Mencegah dan Mengatasi Alergi Detergen
1. Ganti Detergen
Bahan kimia yang digunakan dalam membuat detergen tidak sama antara satu dengan yang lainnya, jika Anda mengalami alergi pada produk tertentu cobalah beralih ke detergen dengan merek lain.
2. Gunakan Sarung Tangan Karet
Anda bisa juga menggunakan sarung tangan karet ketika mencuci baju agar menghindari kontak langsung dengan detergen. Berhati-hatilah agar air detergen tidak terciprat ke mata.
3. Memberikan Salep Oles
Pertolongan pertama yang bisa Anda lakukan pada gejala di kulit tentu memberikan obat berupa salep oles yang mudah ditemui di apotek, namun untuk menjamin keamanannya jangan lupa konsultasikan dulu dengan apoteker.
4. Kompres Air Dingin
Mengompres dengan air dingin dapat meredakan gejala ruam di kulit akibat alergi sabun cuci, lakukan segera setelah Anda menyadari kulit kemerahan setelah kontak dengan detergen.
Di atas adalah beberapa tips yang bisa Anda lakukan untuk mencegah dan menghindari alergi sabun cuci. Tetap waspada pada setiap perubahan yang terjadi pada tubuh Anda.
Semoga artikel ini bermanfaat, salam sehat.
Wah, aku juga baru denger alergi sabun cuci. ternyata ada ya.
BalasHapusMemang untuk alergi tidak bisa di hindari, paling bisa dengan kita lebih berhati-hati
BalasHapus