Islam sebagai agama yang sempurna mengajarkan secara detail segala hal, termasuk ketika kita menguap. Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Apabila salah seorang di antara kalian menguap maka hendaklah menutup mulut dengan tangannya karena setan akan masuk (ke dalam mulut yang terbuka).” [HR. Muslim no. 2995 (57) dan Abu Dawud no. 5026]
Menutup mulut ketika menguap bisa dilakukan dengan mengatupkan dua bibir, namun jika kesulitan maka bisa dibantu dengan tangan. Tentu ini butuh kebiasaan, sebab susah membiasakan diri jika belum mengetahui adab ini. Dengan menutup mulut maka tak ada suara yang keluar, sehingga tidak membuat setan menertawai kita.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya Allah menyukai bersin dan membenci menguap. Oleh karena itu bila salah seorang dari kalian bersin lantas dia memuji Allah, maka wajib atas setiap muslim yang mendengarnya untuk ber-tasymit kepadanya (mengucap “yarhamukallah”). Adapun menguap, maka dia dari setan, bila seorang menguap hendaklah dia menahan semampunya. Bila seorang menguap sampai keluar ucapan ‘haah’, setan akan menertawainya.” [HR. Al-Bukhari no. 6223 dan Muslim no. 2994]
Sejatinya sebagai umat yang mengimani Nabi Muhammad sebagai utusan Allah Ta’ala maka tak ada penolakan dari setiap perintah beliau. Percaya sepenuhnya bahwa apapun yang beliau bawa mengandung kebaikan dan pasti akan terbukti kebenarannya di masa yang akan datang, jika tidak maka keterbatasan kita sebagai manusialah penyebabnya.
Hadist di atas ternyata benar adanya, tentu kita tidak bisa melihat secara kasat mata bagaimana setan masuk ke dalam mulut, namun ada penjelasan medis yang menjelaskan mengapa kita harus menutup mulut ketika menguap.
Rahang manusia terdiri dari rahang atas dan rahang
bawah, jika rahang atas hanya dapat bergerak ke atas dan ke bawah berbeda
dengan rahang bawah yang bisa bergeser ke kanan dan ke kiri. Rahang bawah
berfungsi membantu kita ketika mengunyah dan berbicara. Namun adapula beberapa
masalah yang dapat menyerang rahang bawah, salah satunya adalah dislokasi pada
tulang rahang bawah.
Lalu apa kaitannya dengan menguap?
Menguap dengan membuka mulut berlebihan dapat membuat tulang rahang bawah bergeser dari tempatnya. Dalam kasus ringan mungkin hanya akan terdengar bunyi ‘krek’ pelan dan dapat kembali ke posisi semula walau dengan sedikit nyeri yang menyertai namun ada beberapa kasus berat yang menyebabkan rahang terkunci, Dislokasi sendi temporomandibular. Kondisi ini memiliki gejala seperti :
a.
Nyeri di wajah atau rahang, bisa lebih maju atau lebih
mundur.
b.
Posisi rahang bawah tidak lagi sejajar dengan rahang
atas.
c.
Rahang terasa kaku dan sulit digerakkan.
d.
Tidak bisa menutup mulut, sehingga sulit menelan air
liur.
e. Sulit berbicara.
Ini tentu akan sangat menganggu aktifitas dan rasanya sakit sekali. Proses penyembuhan dapat dilakukan secara manual oleh ahlinya dengan cara menempatkan kedua ibu jari di gigi geraham bawah kiri dan kanan setelah itu keempat jari lainnya ditempatkan di rahang bagian luar lalu dokter akan menekan dan mendorong tulang rahang bawah untuk kembali ke posisi semula.
Syukur alhamdulillah jika di sekitar kita ada dokter ahli yang dapat melakukannya secara manual, jika tidak maka proses penyembuhan harus dilakukan secara operasi. Satu hal yang harus digarisbawahi adalah jangan coba-coba mengembalikan rahang ke posisi semula jika kita tak memiliki ilmu tentang tulang seperti menampar dengan keras, menggeser dengan sendok atau cara lainnya sebab justru bisa menyebabkan keretakan tulang rahang bawah dan memperparah keadaan.
Menguap bukan satu-satunya penyebab rahang bergeser atau terkunci, namun jika kita bisa mencegahnya, bukankah itu lebih baik? Percayalah, rasanya sakit sekali.
Dari penjelasan ilmiah ini akhirnya kita menemukan kebenaran dari sebuah hadist, Allahumma shalli ‘ala sayyidina muhammad.
Hari ini kita belajar tentang satu hal, InsyaAllah kita selalu diberi kemudahan untuk mempelajari banyak hal lainnya. Semoga artikel ini bermanfaat.
Note : Penulis pernah mengalami sendiri kejadian ini, dan Alhamdulillah semoga bisa menjadi pelajaran untuk teman-teman dan pembaca semuanya.
iya kalo menguap terlalu lebar memang kerasa seperti ada yg bergerak di tulang rahang
BalasHapusHati2 mba.. sakiit itu.
Hapuskalau saya sih mikirnya takut kotoran masuk karena nggak sengaja kehisap sama kita mbak :) tapi ternyata dari sisi keagamaan juga ada ya penjelasannya
BalasHapusIya sih setuju juga, pernah denger juga kan tenggorokan kita ga ada filter buat udara yang masuk.
HapusAkuu pernah ngalamin juga, pas nguap lupa nutup, padahal nguapnya sedikit, kena deh rahangnya sakit. Apalagi waktu itu pasca operasi rahang akibat kecelakaan lantas. Sampe sekarang kalo mau nguap aku tahan rahangku, satu tangan lagi pake nutup mulut.
BalasHapusSama kayak aku. Harus nutup mulut pake tangan soalnya udah pernah kekunci rahangnya dan ga mau keulang lagi. Sakiiittt.
HapusMemang adab yang baik kalau menguap harus ditutup tapi sering kali kita lupa
BalasHapusMashaAllah~
BalasHapusTernyata di balik sebuah larangan, tentu ada hikmah yang terjadi, meski kita belum tahu apa itu hikmahnya, lbih baik melakukan sesuai dengan anjuran dari Allah dan kebiasaan (adab) Rosululloh sholallahu 'alaihissalam.
Barakallahu fiik, infonya.
Subhanallah, ternyata menguap (berlebih) bisa menyebabkan rahang terkunci ya.
BalasHapusnoted ini untuk sekarang dan seterusnya lebih memperhatikan lagi adab ketika menguap.
terima kasih ya Mbak :)
Saya pernah nih, karena memang waktu itu tangan lagi kotor apa gini..jadi pas menguap gak bisa tutup mulut. Eh yang ada, rahang sempat ketarik gak enak gitu. Untung cuma beberapa saat, habis itu bisa digerakkan seperti semula. Duh kalau diingatingat..serem euy~
BalasHapusWah, aku baru tahu dengan penjalasannya. Aku biasa dinasehatin orang tua supaya nguap itu gak boleh lebar-lebar ya karena gak sopan. Ternyata memang ada penjelasannya. Dan iya sih, kalo lebar-lebar gitu, otot rahag pinggir sakit ya. Kudu nasehatin juga deh ke anak-anak.
BalasHapusBahaya banget ya klo kebiasaan menguap ngga tutup mulut. Banyak dibalik aturan Islam yang berhubungan dengan penjelasan ilmiah. Masyaallah.
BalasHapusSetuju mbak kalau nguap dari kecil juga diajarkan untuk menutup mulut agar tidak mudah masuk apapun.
BalasHapusYg saya heran tuh..kenapa kok sepertinya klo menguap tuh 'nular' ya.. ada 1 yg menguap..sbntar kemudian yg lain ikutan nguap..haha..
BalasHapussetujuuu, ku juga dari kecil diajarkan untuk menutup mulut saat menguap, dan emang kayanya nggak sopan juga kalo menguap nggak menutup mulut yaa hihihi
BalasHapusIya mbak, aku pernah tuh bersin yang kenceng banget sampe kepala pusing dan rahang ngilu. Sejak itu kalau bersin lebih hati-hati ��
BalasHapusPastinya juga nunjukin sopan santun dan tata krama juga ya mba. Apalagi kalau lagi di kelas, gurunya lagi mgasih penjelasan terus nguap, auto disuruh cuci muka 🤣
BalasHapusBener nih mbak pernah lihat di rumah sakit rahangnya gak bisa kembali gitu karena menguapnhya kelebaran & gak ditutup
BalasHapusDuh, ngilu aku bayangin kalau rahangnya nggak bisa nutup lagi habis menguap Mbak. Thanks infonya ya, selama ini selalu tutup mulut, tapi lebih karena kesopanan. Sekarang jadi tahu fakta ilmiahnya :)
BalasHapusYa Allah, sampai rahang geser gitu kah akibatnya? Ngeri sekali yaa... Makanya udah bener banget adab saat menguap untuk mengatupkan mulut ataupun menutupnya dengan telapak tangan.
BalasHapusTerima kasih mbak sudah diingatkan. Insya Allah diingat untuk tidak menguap sembarangan. Kalau bersin Insya Allah diusahakam baca Ya Arhamukallah. Tapi seringnya orang di depan kita (saya) belum paham dengan bacaan ini. Jadi saya nyebut sendiri, sekaligus jawab sendiri haha
BalasHapusIt is good to know the scientific reasons for this particular issue and then believe in what our prophet Mohammed SAW has done during His time
BalasHapusBener loh, kalau menguap kita mangap teruas ada debu dll, tidak ada filternya. Maka memang terbaik ya ditutup ya, Mba. Setuju banget, selain juga malu dilihat orang hehehe
BalasHapusSetiap adab yang disampaikan Nabi Muhammad pasti ada manfaatnya, sebaiknya segala perilaku kita sebagai muslim mencontohnya. Selain berpahala, juga bermanfaat.
BalasHapus