Sosok ibu selalu digambarkan dengan kekuatan menahan lara, menutupi duka dengan senyum bahagia. Kelembutan dan sifat penyayang yang menjadikannya rela berkorban demi buah hati tercinta.
Bukan sebuah kebetulan jika para nabi terpilih merupakan hasil didikan ibu mereka yang luar biasa hingga mampu mengemban risalah untuk umat.
Kisah Nabi Musa as yang dihanyutkan sudah sering kita dengar, sekarang marilah kita tengok saudarinya yang juga menjadi bukti betapa sosok Ummu Musa begitu menginspirasi, berhasil mendidik anak-anaknya, menjadi wanita terpilih yang mendapat ilham dari Allah SWT.
Dari buku Masterpice Ummahatul Mukminin, Biografi Istri dan Putri Nabi SAW, nama saudara perempuan Musa ialah Maryam. Bagaimana sikapnya melewati kegentingan saat itu, ketika Fir'aun mengeluarkan perintah untuk membunuh semua bayi laki-laki Bani Israil dan ternyata ibunya melahirkan bayi laki-laki?
Sifat Fir'aun yang telah melampaui batas tertulis jelas dalam Al-Qur'an dan ia tidak pernah main-main jika telah mengeluarkan perintah. Tujuh puluh ribu bayi lelaki telah dibunuh hanya karena takut singgasanya direbut. Bidan dengan jumlah banyak dikirim ke berbagai penjuru kerajaan, setiap bidan telah diawasi oleh prajurit. Maka akan sangat sulit sekali mengelak.
Ketenangan Ummu Musa yang saat itu segera menyimpan Bayi Musa di dalam tungku perapian menjalar pada Maryam, anak perempuan yang sejak awal membisiki ibunya dengan kehadiran prajurit di depan pintu.
Satu masalah berlalu, hingga tiba saatnya Ilham dari Allah kembali turun untuk menghanyutkan Musa ke sungai Nil. Hampa hati Ummu Musa, bayi yang baru saja dilahirkan kini harus terpisah. Maka ia meminta Maryam untuk mengikuti kemana aliran sungai membawa Bayi Musa.
Hasil didikan Ummu Musa begitu membekas dan terlihat jelas dengan keberanian yang ditunjukkan Maryam ketika memasuki istana dan mengatakan hal yang tanpa ketenangan maka semua rahasia akan terbongkar.
"Maukah aku tunjukkan kepadamu, keluarga yang akan memeliharanya untukmu dan mereka dapat berlaku baik padanya?" (Al-Qashash:12)
Kecurigaan orang-orang istana dengan hadirnya orang asing yang tiba-tiba menjanjikan sesuatu nyatanya mampu dijawab Maryam tanpa menimbulkan tanya lebih jauh lagi.
Keberhasilan Maryam membawa pulang Musa membuat gembira hati Ummu Musa.
Sungguh, tiada muncul sosok Maryam yang begitu pemberani dengan ketenangan dan kecerdasan tinggi tanpa didikan wanita yang luar biasa pula.
Sekali lagi bukan kebetulan jika Allah memilih Ummu Musa untuk melahirkan dan menjaga hamba pilihan-Nya, seorang nabi pengemban risalah.
Pinjem bukunya dik...
BalasHapusCovernya lucuu
BalasHapusMasya Allah, kisahnya bener-bener bikin saya sebagai Ibu pun bercermin banget ini
BalasHapuspinjam bukunya ����
BalasHapus