Angin siang ini menerbangkan pikiranku jauh ke masa lalu, mungkin karena hamparan sawah yang mulai menguning hampir sama dengan pemandangan belasan tahun silam.
"Mulai sekarang pakai jaket niatnya diganti mbak, bukan sekadar biar ga kena sinar matahari aja, tapi juga untuk menutup aurat."
Guru agamaku bilang seperti itu, dalam hati aku mengiyakan saja. Lembut sekali bahasa beliau. Tidak serta merta mengatakan, "Wanita itu masuk neraka kalau ga pake jilbab." Wiihh, kebayang kan gimana respons yang denger? jengkel pasti, bisa-bisa ngomong ga sopan sama guru sendiri.
Jadi setiap pulang sekolah dan mengenakan jaket selalu terngiang-ngiang pesan beliau, niatin nutup aurat, Ci.
Tapi manusia tak punya kuasa, Allah lah yang memilih siapa diantara hamba-Nya yang Dia beri hidayah. Aku masih melenggang nyaman dengan rok selutut memasuki dunia putih abu-abu. Waktu berjalan cepat dan siang ini aku sadar bahwa ada yang kurang tepat. Bukan tentang hijab, tapi tentang pesan tersirat yang Pak Guru ingin sampaikan.
NIAT.
Yah, baru kumengerti tentang arti niat yang sesungguhnya. Sebegitu tingginya nilai niat dalam setiap hal.
Niat menjadi salah satu syarat diterimanya amal perbuatan. Semua perbuatan baik jika diiringi niat mencari ridha ﷲ maka perbuatan tersebut bernilai ibadah. Bukan, bukan aku yang bilang tapi junjungan kita Nabi Muhammad, Al-Musthafa Al-Hasyimi, penutup para nabi.
"Sesungguhnya semua perbuatan tentu didasari oleh niat, dan setiap orang hanya mendapatkan sesuai dengan apa yang diniatkannya. Oleh karena itu barangsiapa hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya maka hijrahnya (bernilai) karena Allah dan Rasul-Nya, dan barangsiapa hijrahnya karena harta dunia yang hendak diraihnya atau karena wanita yang hendak dinikahinya maka hijrahnya (bernilai) sesuai dengan yang diniatkannya." (HR. Bukhari dan Muslim)
Nah, segenting itu arti niat dalam agama islam. Sebagai muslimah yang sedang berhijrah tentu akan sangat berhati-hati setiap hendak meniatkan sesuatu. Ini tidak mudah, memerlukan proses jangka panjang namun dengan terus memperbaiki diri, banyak mencari ilmu, semoga ﷲ mudahkan kita untuk meluruskan niat hanya kepada-Nya.
Memang apa bahayanya berniat selain untuk mencari ridha ﷲ?
Wuiiihhh, berat nih pertanyaannya. Insya Allah pada tulisan selanjutnya yah. Semoga ﷲ mudahkan.
Eeeh sama guru agamaku juga bikang gitu. tapi aku dilarang mamah untuk berjilbab
BalasHapusNiat akan menentukan hasil setiap langkah kita. Semoga kita selalu di istiqomah kan dengan niat karena Allah. Terutama di jalan hijrah ini. Aamiin
BalasHapusYah, semua memang harus diawali dengan niat dulu ya Mba.
BalasHapusNiat menentukan proses keberjalanannya. Postingan menarik mbak, jadi muhasabah di akhir tahun ini 😢
BalasHapusSemua kembali ke niat. Jadi ingat kata-kata seperti ini. Terima kasih pengingatnya, Mbak. 😇😊
BalasHapus