Yup, betul. Memang sekarang saya sedang berhadapan dengan karya asma nadia yah walaupun ga up date ngikutin. Secara buku dengan judul Catatan Hati Seorang Istri terbit april 2011 lah saya baru baca sekarang. Lupa-lupa ingat sebenernya, perasaan sudah pernah baca tapi kok ada cerita yang kelewat? Ahh ya sudah baca ulang ga ada ruginya.
Di awal Bunda Asma Nadia udah mewanti-wanti bahwa buku ini bukan untuk menakut-nakuti, melainkan agar menjadi pelajaran bagi banyak orang.
Saya? Jujur takut, hhii.
Isinya konflik semua gimana ga ngeri coba, hhaa.
Ini yang membuat saya ga begitu baper-an, nah ini tips boleh di catat, hhaaa.
Lalu saya mikir. Sepertinya kaum "J" harus baca buku ini dulu deh. Eh tahu kan ya yang saya maksud? Mau bilang jomblo cuma takut banyak yang kesindir.
Pernikahan itu awal dari penghargaan cinta. Dan cinta itu bukan sekadar suka sebatas fisik semata tapi pengertian juga pengorbanan agar menjadi paket lengkap.
Sudah siapkah saya?
Ga usah protes kenapa saya tanya diri sendiri soalnya serius galau loh abis baca buku ini. Saya orangnya cemburuan, ga suka liat kekasih deket sama cewek lain meskipun udah ibu-ibu juga, hhaa. Pengennya di manja, dibisikin kata-kata romantis gitu.
Pikiran saya masih egois kah?
Itu yang membuat saya mundur sementara waktu dari urusan sakral ini. Banyak hal... banyaaaaaak sekali hal yang kudu dipersiapkan sebelum mengiyakan janji suci nanti.
Tapi tenang, aku tentu saja percaya bahwa kamu... iya kamu yang sedang berjuang untuk menghalalkanku, bahwa apa pun yang kelak terjadi nanti, konflik dalam rumah tangga tak boleh keluar dari rumah kita. Pun terdengar oleh anak-anak kita.
Saatnya menunggu tanpa bertopang dagu... memantaskan diri agar nantinya kamu tak malu menjadikanku sebagai istri.
#ReadingChallengeODOP
#OneDayOnePost
Posting Komentar
Posting Komentar