" … Adapun penjual minyak wangi, bisa jadi ia akan memberimu
minyak wangi, atau kamu akan membeli darinya atau kamu akan mendapat
bau harum darinya. … “
Potongan hadist di atas berarti bahwa teman/lingkungan akan sangat
mempengaruhi. Begitupun saat saya berteman dengan mahasiswa
Pendidikan dan Sastra Bahasa Indonesia. Kami dipertemukan dalam
sebuah komunitas menulis, One Day One Post, lalu akhirnya saling
memberi masukan dan saran tentang hasil karya masing-masing. Tidak
usah bertanya siapa yang lebih ahli pada kasus ini, hhaaa.
Jauh kemampuan dengannya, karya sastra yang saya tahu hanya sebatas
cerpen datar tanpa konflik menggigit apalagi diksi yang memikat,
sedang ia sudah menemukan jenis tulisan yang sesuai. Bukan niat
membandingkan tapi memang begitu kenyataannya, hhaa.
Karya sastra yang ia perkenalkan adalah puisi. Larik-larik pendek
yang berima. Puisi lebih rumit lagi.
Ada
konvensi yang manyatakan bahwa kalau ada karangan yang oleh
pengarangnya disebut puisi, kita pegang saja apa yang dikatakannya.
(Bilang Begini Maksudnya Begitu, hal 8).
Berulang ia mengingatkan,”Karya yang sudah ditulis itu hak pembaca
dalam mengapresiasikannya, jadi ya ga usah ngotot kalau beda
pandangan.”
Hhaa... tapi berbeda dengan puisi, banyak penafsiran itu semakin
bagus.
Tak ada penyangkalan atas indahnya puisi, kemampuan memadatkan
kalimat menjadi sajak-sajak perlu pemahaman tinggi. Tapi ternyata,
puisi masih bisa lebih memikat loh.
Puisi
yang dibaca dalam hati tentu akan sangat berbeda ketika dibaca
lantang. Kemungkinan besar makna yang terkandung dalam puisi baru
akan ditangkap sepenuhnya katika dilisankan. Oleh karenanya dalam
usaha kita untuk meningkatkan apresiasi, melisankan puisi sangat
dianjurkan. Setidaknya, setelah membaca atau mendengar puisi kita
akan lebih menyadari bahwa bunyi merupakan salah satu daya pikat
puisi, di samping merupakan faktor yang menentukan dalam menyusu
makna. Pentingnya bunyi dalam puisi menyebabkan banyak pihak kemudian
menggubahnya menjadi nyanyian yang disebut dengan musikalisasi puisi.
(Bilang Begini Maksudnya Begitu, hal 24).
Nah … Sempurna sudah keindahan puisi.
Coba klik Mengintip Bidadari, ini adalah puisi karangannya. Baca dulu
perlahan. Ia telah menggubahnya menjadi nyanyian sebagai contoh dari
musikalisasi puisi.
Terima kasih Aa Nychken, sudah mau mengajarkan banyak hal.
Oh ya, ada yang mau mendengar lagunya? (Nanti saya minta ijin dulu
tapi, harusnya sih kalau odop-ers boleh, kan kita satu keluarga :D).
1. Bilang Begini Maksudnya Begitu oleh Sapardi Djoko Damono
Posting Komentar
Posting Komentar