Pagi
masih buta saat kudengar ia tertatih dengan nafas yang memburu,
benarkan ia pasti datang, dasar pengecut.
“Keluaaarrrr...”
Lantang
suaranya mengoyak pekat, jelas hanya satu kata sebab tenggorokannya
tersekat.
“Siapa
yang pecundang, hah? Keluaaaarrrr.”
Belum,
belum waktuku untuk menampakkan diri. Biar saja ia berbuat sesuka
hati. Tangan kanannya menyeka dahi, ada bulir-bulir yang menjadi
saksi tentang pelariannya pagi ini.
“Ha
ha ha ha ha... .”
Kini
tawanya membahana, seolah menantangku. Faktanya ia yang sebenarnya
tengah layu. Entah sejak kapan hati terluka itu mencari muaranya,
sayang sekali ia tersesat dan tak mau berbalik arah.
Dadanya
naik turun, tersengal ia oleh gejolak jiwa yang baru.
“Selesaikan
sekarang. Keluaaaarrrr.”
Baiklah,
baiklah, berisik sekali ia pagi-pagi. Aku akan muncul dan kalian akan
menjadi saksi siapa yang akan memenangkan pertarungan ini. Bukan aku
pecundang seperti yang ia kira tapi aku hanya tak tega
mengagetkannya, itu saja.
Lihat...
lihat... ia ternganga menatap kehadiranku, ada senyum dibalik
derasnya air mata yang membanjiri, bersimpuh kini di atas dua lutut
yang bergetar. Belum sempurna aku menampakkan diri ia telah menyerah.
Sudah kubilang, jangan terburu-buru anak muda.
“Kenapa?”
Aku
tersenyum, pertanyaan yang berulang.
“Kenapa
kau masih muncul?”
Lirih
suaranya tenggelam dalam isak yang dalam. Wajahnya menunduk malu
untuk bertemu.
Aku
merangkulnya dalam kehangatan, menghapus genangan di pelupuk mata.
Saatnya aku berbisik untuk meyakinkannya.
Titah
Tuhanku berlaku, hadirku adalah harapan baru bagi siapa saja yang mau
menunggu. Anak muda, bangunlah, ada sesuatu yang harus kau kerjakan,
jangan menyerah, percayalah pada Tuhan. Percayalah pada Tuhan.
Wajahnya terangkat, matanya terpejam, senyumnya mengembang.
Kini, sempurna aku menyinari dunia.
#tantangankelasfiksi1
Ini analogi bukan mbak Ci?
BalasHapusga tau mbak rika 😂
Hapusmau ikut2 kelas fiksi, tp ga dpt materinya ya terpaksa nulis aja, pokoknya nulis 😆😆
Waah...sudut pandang matahari ya :D
BalasHapusprok... prookk... anda benar.
Hapus