Hening
sempurna berpadu dengan pekat juga kolaborasi apik dari suara makhluk
malam yang menggema, suasana subuh selalu membuatku haru.
Tahun lalu
aku masih melakukannya sendiri, semua ritual suci menyambut hari baru
untuk kesempatan yang diberikan Ilahi. Beberapa bulan ini ada
seseorang yang mengambil alih tugas itu. Tenang wajahnya
mengingatkanku akan keikhlasan terpendam meski lelah seharian mencari
nafkah.
Tak butuh
jam meja untuk alarm sebagai penggugah diri, tubuhku sudah terbiasa
membaca alam untuk kemudian sadar sepenuhnya. Aku mengintip dari
celah kelopak mata yang masih terpejam, lelakiku sudah bangun,
menatapku tanpa ekspresi seolah mencari kebenaran dari sebuah
pertanyaan. Aku kembali menutup mataku erat.
Satu
kebiasaannya yang aku suka, ia akan mencium keningku lalu membisikkan
doa meminta Allah melindungiku hari ini. Sebelum doa itu selesai aku
telah membuka mata dan tentu saja tersenyum, menyempurnakan
permintaannya dengan mendoakan hal yang sama untuknya juga kemudian
bersama kami mengucapkan “Aamiin.”
Dua detik
berlalu, lama sekali. Ada apa dengan lelakiku?
Aku masih
menahan diri untuk membuka mata.
Tiga
detik... Empat detik... Lima detik.
Kekhawatiran
membuatku membuka mata sempurna dan lelakiku masih sama, menatap
wajahku tanpa ekspresi. Senyum coba aku hadirkan, tak merubah apa
pun.
“Ya
Allah, Engkaulah sebaik-baik pelindung, maka lindungilah suamiku hari
ini.”
Aku yang
bergerak lebih dulu kali ini. Lelakiku mengangguk, ada senyum tipis
di ujung bibirnya, “Lindungi juga istriku, Aamiin.”
Ia segera
beranjak, menuju kamar mandi untuk mengambil wudhu dan bergegas ke
masjid. Jarak masjid dengan rumah kami hampir satu kilometer, memang
ia mencari rumah tak jauh dari masjid mencoba menyediakan lingkungan
terbaik untuk anak-anak kami kelak. Suaranya melantunkan adzan selalu
membuatku merinding, lelakiku menyeru umat islam untuk mencapai
kemenangan, itu luar biasa, bukan?
Sepeninggalnya
aku termangu, ada yang tidak beres. Sikapnya tidak sehangat biasanya,
ada apa?
Nanti aku
akan bertanya saat ia pulang, sekarang saatnya merayu Allah untuk
memberikan rahmat-Nya selalu pada keluarga kecil kami.
Sukaaaaa
BalasHapusManis banget ceritanya
Baru ganti tema ya kak cii #galfok
BalasHapusEh temanya baru. gelap De hihi
BalasHapusEh temanya baru. gelap De hihi
BalasHapusAwww... so sweetttt kakakkk.... :x
BalasHapus