Lelah sudah
bertopeng, saatnya mengatakan pada dunia inilah aku yang sebenarnya.
Biarlah segala kekurangan tersimpan rapi kecuali terhadap orang-orang
yang peduli pada perbaikanku, tentang yang lain cukup tahu bahwa aku
baik-baik saja adalah salah satu hal untuk mengurangi kerumitan.
Perenungan
semacam ini aku dapatkan saat pertanyaan menohok datang dari orang
yang selama ini menjadi sumber inspirasiku bahkan setiap tulisan yang
terlahir adalah karena dia, ahh sudahlah.
“Kalau
tulisan kamu nggak ada yang baca, masih mau nulis?”
“Enggak
tahu”
Lama
kusadari bahwa itu bukan sebuah pertanyaan melainkan sebuah
pernyataan, ada makna tersirat dari ucapan yang ia lontarkan.
Belasan
tulisan terlahir dan tak satupun dia meluangkan waktu untuk
membacanya, ayolah ini ungkapan hatiku tapi rupanya dia tak
mau tahu lagi.
Lanjut
menulis atau tidak?
Untuk
apa jika alasanku menulis telah hilang?
Menyadari bahwa memang dialah satu-satunya alasan untuk menulis
membuatku jatuh ke dalam jurang kepedihan, rasa sakit ini menjalar
keseluruh tubuh bersama aliran darah, rasa sesak mengikuti kemudian,
otakku berhenti bekerja, hingga hangat air mata membelah pipiku.
Memaksanya?
Tak ada hak sedikitpun, sepenuhnya salahku yang begitu menaruh
harapan, dia tak mengetahui apa-apa tentang hatiku, ya tidak tahu,
jelas ini bukan salahnya.
Lalu?
Biarkan aku berfikir, tolong jangan usik dulu. Aku akan kembali
menulis, tenang saja sebab ternyata aku membutuhkannya.
Kapan?
Sebentar lagi, aku hanya sedang mencari alasan untuk tetap menulis,
alasan itu harus kokoh dan tak mudah tergoyahkan. Dia tak boleh
menjadi bumerang yang akan menyerang balik.
Kalian boleh memberi masukan padaku, secepatnya, karena aku sungguh
ingin menulis.MENULIS.ITU SAJA.
Ya..
BalasHapusAku juga hanya ingin menulis saja
Ya..
BalasHapusAku juga hanya ingin menulis saja
Huwaaaaaa gitu toh
BalasHapusMe too mba ciani cantik..
BalasHapusAku juga hanya ingin menulis de ci, hanya menulis. Biarlah ia tak tahu apa yg aku tulis... Hehehe
BalasHapusKatakan padaku...katakann.... kamu butuh cemilan ngga?
BalasHapusAyuuk, kak ciani
BalasHapusMenulis, menulis, menulis
Jangan lupa membaca, ahihi
Hanya ingin nulis, itu saja.
BalasHapus