Tergelak
saat pertanyaan itu akhirnya kau sampaikan. Jujur saja aku menantinya
sudah beberapa saat, tapi yaahh aku paham tak mungkin segera kau
menyadari perubahannya.
“Kenapa
memasang fotoku?”
Memangnya
tidak boleh? Aku memandangi pesan tersebut dan berbicara panjang
lebar pada layar ponsel. Ahh harusnya kau tak perlu bertanya, sebab
semua sudah terpapar dalam status yang kutuliskan, beserta lambang
cinta pada kedua mataku. Belum jelaskah untukmu?
“Karena
belum ada lelaki lain"
Segera aku membalas berharap memiliki sedikit waktu untuk
bercengkrama, melihat ia sedang online tengah malam itu. Jawaban
jujurku yang aku yakin membuatnya tersenyum dalam hati. Entahlah,
jarak menjadi penghalang bagiku untuk dapat menikmati senyumnya saat
aku menggoda.
“Belum tidur atau baru bangun?”
Aku menganggap ini sebuah perhatian terlepas dari apa pun niat ia
menyatakannya. Terang saja pertanyaan itu ia ajukan, pukul 00:58 adalah hal yang tidak wajar untukku masih terjaga.
Oh ya, bahkan balasan ini pun membuatku tersenyum. Ia sama sekali
tidak membahas sedikitpun tentang jawabanku atas pertanyaan
sebelumnya. Selalu saja mengalihkan, dan aku suka. Gemas rasaya
melihat ia susah sekali mengekspresikan rasa sayang padaku, sini biar
kuajari.
Sulit rasanya mencari lelaki seperti dirinya, rasa yang ada di dada
ini tetap bersemi meskipun kini telah ada wanita disampingnya, juga
dua bidadari kecil yang menyempurnakan hidupnya.
Memang salah? Katakan padaku dimana letak salahnya. Bukan aku tak
melihat apa-apa yang pernah ia lakukan untuk hidupnya, sedikit banyak
menjadi inspirasiku dalam melewati kerasnya kehidupan. Ia memang tak
banyak bicara, tapi aku banyak belajar tentang apa pun, tentang
bagaimana hidup harus terus berlanjut tak peduli akan tembok
penghalang yang menjadi rintangan.
“Baru
bangun dong”
Meskipun ia tak peduli, tapi aku tidak ingin membuatnya khawatir.
Tenang saja, aku sudah tumbuh dewasa, mengerti bagaimana menjaga
kesehatan tubuh.
“Ya
udah aku mau tidur”
Oh silahkan saja, semoga lelapmu menghapus segala letih hari ini, dan
esok saat kau membuka mata, Tuhan titipkan semangat luar biasa untuk
kembali menjalani hari.
Tak apa kau anggap aku pandai bermain kata, sungguh doa terbaik harus
aku lantunkan untuk orang-orang tercinta yang jauh dari pandangan
mata, hanya itu yang mampu menjadi penghubung diantara kita, pemanis
jalinan kasih sayang.
Bagiku, setelah Bapak, cinta utama seorang perempuan adalah kakak
laki-lakinya.
Wuhaaaaaaa sweeet
BalasHapusikutt nyimak aja deh.. hehehe
BalasHapusTran Ran
ciee..yang punya kakak
BalasHapus#iri
siapa ini? aa gyl ya
BalasHapusEhm, ehm, kaka.... Hayyooo...
BalasHapusini kaka atau kaka??
BalasHapus