Suara
bel pertanda awal dibukanya proses belajar mengajar telah berbunyi
dua kali berturut-turut. Banyak sekali macamnya, bunyi satu tandanya
kita pulang lebih awal karena para guru akan jalan sehat, rapat atau
sekolah digunakan untuk pertemuan se-kabupaten. Berdentang tiga kali
merupakan kelegaan pertama karena lima belas menit ke depan bisa
merenggangkan otot, otak juga perut. Tiga kali dengan bunyi terakhir
yang lebih panjang dari yang lain merupakan sesuatu yang ditunggu,
pulang.
Ada juga bel berbunyi empat kali untuk pengumuman penting dari
sekolah, kalau lima sepertinya jangan bisa panas kuping para penghuni
sekolah ini.
Lima
menit setelahnya masuklah guru muda dengan seragam batik biru
melangkah cepat, kerudungnya berkibar oleh angin yang lumayan keras
berhembus. Senyumnya manis sekali, tatapannya menyapu seluruh isi
kelas dan berhenti saat tertuju padaku, ahh pertanda tidak baik ini.
“Saya
ingin murid laki-laki dan perempuan duduk terpisah, tidak boleh
bersebelahan”
Nah
kan benar...
Aku
melirik Desuu, sial ini anak sok sibuk dengan pena warna-warninya dan
tak perduli padaku barang sedikitpun. Akhirnya aku duduk disamping
murid laki-laki yang pendiam dan tak banyak tingkah juga
sepertinya
bukan kutu buku hanya kurang paham tentang bersosialisasi.
“Adakah
siswa yang belum hadir?”, suara bu guru yang sedikit menyebalkan
itu menggema di seluruh ruangan.
Teman
sebangkuku mengangkat
tangan dan berujar, “Lirna sedang sakit bu.”
Entah
tahu dari mana informasi itu aku tak peduli.
“Baiklah,
jadi tidak akan ada yang duduk sendirian lagi. Diawal perjumpaan kita
ini
akan
dimulai
dengan perkenalan masih-masing diri.”
Sudah
tak berminat lagi aku dengan penjelasan panjang lebar guru tersebut.
Desuu masih asyik dengan goresan yang tak kupahami.
“Hey
Desuu...”
Bagus
ia mendengar lirih suaraku dan terukir senyum simpul pada wajah
bocahnya lalu kembali ke aktivitasnya semula. Sial.. dia tak
menggubrisku.
Emang enak dicuekin. 😀
BalasHapusTp kayaknya Desuu jg pengamat yg baik.
Weleh...Desu begitu ya...
BalasHapusIh... Jail ni laki2nya..
BalasHapusDengerin guru ngomong.. Nnti dijwer.. Hr..
Belar yang baik yah. Jangan nakal
BalasHapusWaah Desuu sok cuek apa bener bener cuek
BalasHapusWaah Desuu sok cuek apa bener bener cuek
BalasHapusDesu tuh siapa sih namanya?
BalasHapusDesu desu desu...., kek anak kecil mainan pistol :D
Itu Desu suka nggambar?
asli ngakak aku net baca komenmu ini. dan entah bagaimana otakku mengimajinasikan anak kecil main desu desu..hahahahaa
HapusSi desu pura2 cuek. Padahal senang diusili ama si cowo. Hihihi
BalasHapusAsal tebak aja... ehm,
Desu ini mungkin tipe tipe cool kayak pemain drakor ya
BalasHapusopo to iki mak..
Waah desuuu 😀😀
BalasHapusDitunggu kelanjutannya mbk 😊 biasanya berawal dr cuek jadi sahabat hehhe sok tau yaa 😂😂
Desu, asal jangan madesu ya. Masa depan suram
BalasHapusDesu, asal jangan madesu ya. Masa depan suram
BalasHapusSalam buat Desu ya
BalasHapus