Gadis Sendu episode empat

Baca juga :

Guru muda itu bernama Bu Hermin, penyelamatku dari berisiknya Kira. Dari proses perkenalan antar teman satu kelas akhirnya aku tahu siapa nama asli Kira, Dimas Anggara dan tak merubah apapun karena ia tetap Kira.

Lelaki itu sudah mengambil ancang-ancang untuk kembali duduk disampingku, padahal Bu Hermin belum juga sempurna meninggalkan ruang kelas.

“Hey, kau itu dengar tidak apa pesan Bu Hermin?”

“Mendengar dengan jelas, tenang saja beliau tak akan mendapatiku duduk disampingmu lagi”

Ia duduk dengan nyamannya, tak memperdulikan tatapan aneh teman-teman sekelas.

“Dasar licik.. dan Lirna tak akan kuijinkan untuk pindah meski kau mengancamnya”

Matanya berkilat menatapku, dasar lelaki payah. Ia pasti kembali terkagum dengan jawabanku, jika ia sedikit lebih menggunakan logika pastilah paham kalau aku hanya membaca tingkah yang ia tunjukkan.

“Tak perlu memujiku, kau mau melanjutkan permainan kita?”

Kira terkekeh.

“Desuuu.... sungguh tak perlu jawaban atas pertanyaanmu. Permainan apa kali ini?”

Situasi yang terlanjur dibuat, tidak mungkin rasanya aku berlari menghindari lelaki ini. Namun kesempatan ini harus aku manfaatkan untuk meraih tujuan utamaku berada disini, Kira mungkin orang yang tepat yang bisa membantuku lebih dekat dengan seseorang yang menjadi alasan keberadaanku.

“Kita harus mendaftar Osis”

“Hah? Aku menolak. Kumpulan siswa sok berkuasa dengan blazer kebanggaan mereka berkeliling area sekolah dengan kepala mendongak pula.”

“Baiklah.. permainan dibatalkan, kau tak sanggup rupanya”

Kira mengeluarkan dengungan yang tak jelas, seperti meracau. Tangan kanannya mengetuk meja dan tangan kiri menopang dagu, sudah tak perlu terlalu lama berpikir untuk tahu jika akhirnya ia akan mengiyakan ajakanku.

“Oke, aku gabung demi melanjutkan permainan kita.”

Bingo... sudah kukatakan bukan bahwa lelaki tak suka diremehkan. Kira, maaf aku menjadikanmu umpan.

Cerpen