Kita belum pernah bertemu kan?
Tapi kenapa hatiku selalu
merindumu?
Menanti setiap kesempatan yang
datang
Seolah sedang dipermainkan
oleh waktu
Kita tidak saling mengenal
bukan?
Tapi seakan aku mengerti
cerita tentangmu
Mencoba mencari celah yang
terbuka
Berharap waktu berubah syahdu
Ahhh... kenapa baru sekarang
aku paham
Setiap ungkapan manis nan
mendayu
Bukanlah untukku semata
Menjadikanku sejenak lesu dan
layu
Aku jatuh hati pada sang pemahat karya
Bagaimana rasa hatinya, aku
tak tahu
Dimana kata sarat akan makna
Berpadu dengan nada yang
mendayu
Jika perkenalan kita adalah
anugrah
Semoga Tuhan menjawab doaku
Bahwa
kesempurnaan saat kita bersama
Maukah kau menjadi pujanggaku?
Wuaaaaaahhhh mbak ciani... pagi-pagj bikin baper...😅😅😅
BalasHapusMencari celah yang terbuka
BalasHapusBerharap waktu berubah syahdu
Nice mbaaakk sukaa bgt tulisan tulisan kyak gini lagi belajr juga soalnya hehhe
Sama kayak mifta..ikut dah menikmati jiwa muda yg sedang mencari pendamping hidup
BalasHapuspemahat karya suka diksinya. hehe
BalasHapussamaaa ky mb mifta.....sehati yaaa?
BalasHapusWah...udah seperti pujangga nih.
BalasHapusKita belum pernah bertemu kan?
BalasHapusTapi kenapa hatiku selalu merindumu?
Sip-sip...