Hape ku menyala lagi... di jam segini lagi... dan setelah kutengok
ternyata orang yang sama lagi pula dengan isi chat yang sama lagi.
Hey kamu, aku mengenalmu sebagai teman, menjadi akrab setelah itu dan
kini aku mencoba menghilang kala tercium aroma tidak tulus dalam
pertemanan kita.
Dia tahu aku, aku yang selalu memiliki banyak alasan untuk mengakhiri
percakapan online kita. Dengan gelar pembohong yang telah disematkan
padaku, kenapa kau masih coba untuk mempercayaiku ??
Dia tak mungkin menyapaku di pagi hari, karena jika tidak ku jawab
“pagi juga mas ee”, maka segera kalimat pamitan berangkat kerja
yang menghiasi layar kaca hp nya.
Siang terik pun, saat mengingatkan tentang makan siang tak pernah
lagi kuterima. Kenapa ? Karena dia paham balasanku yang undur diri
untuk sebentar memejamkan mata.
Waktu seperti saat ini, ketika bulan baru memunculkan dirinya,
temaram lampu taman meneduhkan jiwa, ketika dia paham aku tak lagi
sibuk dengan tumpukan kertas penuh coretan tinta, dia menyapaku.
Sayangnya tak kan segera ku balas, tapi pasti kubalas nanti. Nanti
kala hanya suara binatang malam yang menghiasi dunia dalam kelamnya.
Aku angkat tangan jika dia terlelap dalam penantian balasanku.
Salahkah aku ??
Kurasa tidak. Aku hanya mencoba menjaga diriku, menjaga hatiku untuk
mulai berhenti memberikan harapan-harapan yang melambungkan kaum
adam.
Kini mulai kusadari benar bahwa tak akan ada yang tulus dalam
menjalin pertemanan antara lawan jenis, semakin dewasa semakin
kusadari akan ada salah satu hati yang memendam perih entah
terutarakan atau dalam diam.
"Kompor Gasss" kata pakde Indro
BalasHapuskerennnn
Keren... mantap, jaga hatiii :D
BalasHapus